Senin, 27 Oktober 2014

Pemuda dan Sosialisasi

MAKALAH

PEMUDA DAN SOSIALISASI




Dosen Ilmu Sosial Dasar :
Lukman Ihwana







DISUSUN OLEH :

RIZMA DWI CAHYANINGSIH
NPM : 59414734
1IA11
rizmadwicahya@gmail.com




JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
UNIVERSITAS GUNADARMA
DEPOK
2014




PEMUDA
Pemuda dan Identitas
Pemuda merupakan golongan manusia-manusia muda yang masih memerlukan pembinaan dan pengembangan kearah yang lebih baik, agar dapat melanjutkan dan mengisi pembangunan yang kini telah berlangsung.
Pemuda adalah suatu generasi yang dipundaknya terbebani bermacam-macam harapan, terutama dari generasil ainnya. Hal ini dapat dimengerti karena pemuda diharapkan sebagai generasi penerus, generasi yang akan melanjutkan perjuangan generasi sebelumnya, generasi yang harus mengisi dan melangsungkan estafet pembangunan secara terus menerus.

Masalah-masalah generasi muda, yaitu :
·         Dirasakan menurunnya jiwa nasionalisme, idealisme dan patriotisme di kalangan generasi muda
·         Kekurangpastian yang dialami oleh generasi muda terhadap masa depannya
·         Belum seimbangnya jumlah generasi muda dengan fasilitas pendidikan yang tersedia
·         Kurangnya lapangan dankesempatan kerja
·         Kurangnya gizi yang dapat menghambat pertumbuhan badan dan perkembangan kecerdasan
·         Masih banyaknya perkawinan-perkawinan di bawah umur
·         Adanya generasi muda yang menderita fisik dan mental
·         Pergaulan bebas
·         Meningkatnya kenakalan remaja, penyalahgunaan narkotika
·         Belum adanya peraturan perundang-undangan yang mengangkut generasi muda.

Menurut pola dasar pembinaan dan pengembangan generasi muda bahwa generasi muda dapat dilihat dari berbagai aspek sosial, yaitu :
1.    sosial psikologi
2.    sosial budaya
3.    sosial ekonomi
4.    sosial politik

Pembinaan dan pengembangan generasi muda adalah agar semua pihak yang turut serta dan berkepentingan dalam penanganannya benar-benar menggunakan sebagai pedoman sehingga pelaksanaannya dapat terarah, menyeluruh dan terpadu serta dapat mencapai sasaran dan tujuan yang dimaksud.

Pola dasar pembinaan dan pengembangan generasi muda, disusun berlandaskan :
1.    Landasan idiil                               : Pancasila
2.    Landasan konstitusional             : Undang-UndangDasar 1945
3.    Landasan strategis                      : Garis-garisBesarHaluan Negara
4.    Landasan historis                        : SumpahPemudaTahun 1928 dan
ProklamasiKemerdekaan 17 Agustus 1945
5.    Landasan normatif                      : Etika, tatanilai, dantradisiluhur yang hidup
dalammasyarakat



SOSIALISASI
A.   Internalisasi Belajar dan Sosialisasi
Sosialisasi adalah sebuah proses penanaman atau transfer kebiasaan atau nilai dan aturan darisatu generasi ke generasi lainnya dalam sebuah kelompok atau masyarakat.
Sejumlah sosiolog menyebut sosialisasi sebagai teori mengenai peranan (role theory), karena dalam proses sosialisasi diajarkan peran-peran yang harus dijalankan oleh individu.
Proses sosialisasiadalah suatu proses yang sangat menentukan kemampuan diri pemuda untuk menselaraskan diri di tengah-tengah kehidupan masyarakatnya. George Herbert Mead berpendapat bahwa sosialisasi yang dilalui seseorang dapat dibedakan melalui tahap-tahap sebagai berikut :
·         Tahap Persiapan (Prepatory Stage)
Tahap ini dialami sejak manusia dilahirkan, saat seorang anak mempersiapkan diri untuk mengenal dunia sosialnya, termasuk untuk memperoleh pemahaman tentang diri.Pada tahap ini juga anak-anak mulai melakukan kegiatan meniru meski belum sempurna.
·         Tahap Meniru (Play Stage)
Tahap ini ditandai dengan semakin sempurnanya seorang anak menirukan peran-peran yang dilakukan oleh orang dewasa.
·         Tahap Siap Bertindak (Game Stage)
Peniruan yang dilakukan sudah mulai berkurang dan digantikan oleh peran yang secara langsung dimainkan sendiri dengan penuh kesadaran.
·         Tahap Penerimaan Norma Kolektif (Generalized Stage)
Pada tahap ini seseorang telah dianggap dewasa. Dia sudah dapat menempatkan dirinya pada posisi masyarakat secara luas. Manusia dewasa menyadari pentingnya peraturan. Manusia dengan perkembangan diri pada tahap ini telah menjadi warga masyarakat yang sepenuhnya

Tujuan pokok sosialisasi, yaitu :
1.    Memberikan ketrampilan terhadap seorang agar mampu mengimbangi hidup bermasyarakat
2.    Mengembangkan kemampuan berkomunikasi secara efektif
3.    Membantu mengendalikan fungsi-fungsi organik yang dipelajari melalui latihan-latihan mawas diri yang tepat
4.    Membiasakan diri dengan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai dan kepercayaan pokok yang ada di masyarakat

Peranan Sosial Mahasiswa dan Pemuda di Masyarakat
Mahasiswa sebagai pelaku perubahan sosial selalu dituntut untuk menunjukkan perannya dalam kehidupan nyata agar dia tidak menjadi mahasiswa gadungan. Ada beberapa peran penting bagi mahasiswa, yaitu :
v    Mahasiswa sebagai orang yang intelek, jenius dan jeli harus bisa menjalankan hidupnya secara proporsional sebagai seorang mahasiswa.
v    Mahasiswa sebagai seorang yang hidup di kampus yang dikenal bebas berekspresi, beraksi, berdiskusi, berspekulasi dan berorasi, mahasiswa harus bisa menunjukkan tingkah laku yang bermoral dalam setiap tindakannya tanpa terkontaminasi dan terpengaruh oleh kondisi danl ingkungan, sebab ia sendiri dengan kemampuannya sudah bisa mengukur mana yang baik dan mana yang buruk atau kurangbaik.
v     Mahasiswa sebagai seorang yang membawa perubahan harus selalu bersinergi kritis dan bertindak konkret yang terbingkai dengan kerelaan dan keikhlasan untuk menjadi pelopor, penyampai aspirasi dan pelayan masyarakat.
Jika semua peranan penting itu terwujud menjadi nyata dalam diri mereka, maka mereka layak menyandang sebutan mahasiswa sejati bukan mahasiswa gadungan yang menurut pengamat disandang kebanyakan mahasiswa sekarang.

B.   Perguruan dan Pendidikan
Pendidikan adalah usaha sadar  dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki ilmu di bidang keinginannya masing-masing agar bermanfaat bagi agama, keluarga, masyarakat, dan bangsa.
Perguruan tinggi adalah satuan pendidikan penyelenggara pendidikan tinggi disebut Mahasiswa sedangkan tenaga pendidikan perguruan tinggi disebut dosen. disinilah seseorang dapat mengembangkan lebih dalam lagi ilmu-ilmu yang telah didapat dari pendidikan sebelumnya (SD,SMP,SMA), yang akan berpeluang besar menggantikan generasisebelumnya, dan dapat memajukan bangsa dan negaranya.
Pendidikan sangat penting bagi pemuda khususnya, karena pemuda adalah generasi penerus bangsa. Pemuda boleh berdemokrasi, bebas mengeluarkan pendapat, boleh menyalurkan aspirasi. Hendaknya jika pemuda menyalurkan aspirasinya, tidak dengan merusak fasilitas negara. Jadilah pemuda yang beretika dan terpelajar



KESIMPULAN

Pemuda merupakan golongan manusia-manusia muda yang masih memerlukan pembinaan dan pengembangan kearah yang lebih baik, dan juga suatu generasi yang dipundaknya terbebani bermacam-macam harapan darigenerasi lainnya, karena seorang pemuda diharapkan sebagai generasi penerus, generasi yang akan melanjutkan perjuangan generasi sebelumnya.  Dengan begitu, seorang pemuda diwajibkan untuk berkependidikan, supaya dapat mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki ilmu di bidang keinginannya dan seharusnya pendidikan formal diimbangi dengan pendidikan nonformal agar tercipta masyarakat yang cerdas dan kreatif serta mampu mendirikan lapangan pekerjaan sendiri.


DAFTAR PUSTAKA

HarwantiyokodanNeltje F Katuuk. 1996. MKDU IlmuSosialDasar. Jakarta :Gunadarma.






Sabtu, 25 Oktober 2014

Individu Keluarga dan Masyarakat

MAKALAH

INDIVIDU, KELUARGA DAN
MASYARAKAT




Dosen Ilmu Sosial Dasar :
Lukman Ihwana






DISUSUN OLEH :

RIZMA DWI CAHYANINGSIH
NPM : 59414734
1IA11
rizmadwicahya@gmail.com




JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
UNIVERSITAS GUNADARMA
DEPOK
2014



INDIVIDU
PERTUMBUHAN INDIVIDU
            Individu berasal dari kata latin, “individuum” yang artinya tak terbagi. Kata individu merupakan sebutan yang dapat untuk menyatakan suatu kesatuan yang paling kecil dan terbatas.Kata individu bukan berarti manusia sebagai keseluruhan yang tak dapat dibagi melainkan sebagai kesatuan yang terbatas yaitu sebagai manusia perseorangan, demikian pendapat Dr. A. Lysen.
            Biasanya kita sering mendengar kata ‘individu’ yang satu dengan yang lainnya berbeda, itu dimaksudkan bahwa setiap manusia memiliki kesatuan dan keterbatasan yang berbeda pula satu sama lain. Batasan inilah yang membedakan setiap individu.
Individu adalahseseorang manusia yang tidak hanya memiliki peranan khas dalam lingkungan sosialnya, melainkan juga mempunyai kepribadian serta pola dan tingkah laku spesifik dari dirinya.

            Ada beberapa berpendapat para ahli tentang arti dari pertumbuhan, namun diakuinya bahwa pertumbuhan adalah suatu perubahan yang menuju kearah yang lebih maju dan lebih dewasa. Perubahan ini juga disebut dengan proses.

Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan terdapat 3 golongan, yaitu :
  • Pendirian Nativistatik


Menurut para ahli dari golongan ini berpendapat, bahwa pertumbuhan individu itu semata-mata ditentukan oleh faktor-faktor yang dibawa sejak lahir dan menunjukkan berbagai kemiripan antara orang tua dengan anaknya.
  •   Pendirian Empiristik dan Enviromentalistik
Para ahli berpendapat, bahwa pertumbuhan individu semata-mata tergantung pada lingkungan sedang dasar tidak berperan sama sekali. Jadi menurut pendirian ini menolak dasar dalam pertumbuhan individu dan lebih menekankan pada lingkungan dan konsekuensinya hanya lingkunganlah yang banyak dibicarakan
  • Pendirian Konvergensi dan Interaksionisme
Kebanyakan para ahli mengikuti pendirian ini dengan modifikasi seperlunya.Suatu modifikasi yang terkenal dan yang sering dianggap sebagai perkembangan.Pendirian ini menyebutkan bahwa interaksi antara dasar dan lingkungan dapat menentukan pertumbuhan individu, dengan konsepsi konvergensi yang berpandang oleh dasar (bakat) dan lingkungannya sedangkan konsepsi interaksionisme yang berpandang dinamis.


KELUARGA
Seorang ahli bernama Jhonson R Lenya, istilah keluarga berasal dari bahasa sansekerta, terbentuk dari kata kula dan wargakulawarga berarti anggota atau kelompok kerabat.Jadi, keluarga bisa diartikan secara bahasa sebagai lingkungan dimana beberapa orang masih memiliki hubungan darah.Secara umum, keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan.

Fungsi Keluarga :
1. Perlindungan dan Pemeliharaan
Di semua masyarakat, keluarga memberikan beberapa tingkat perlindungan fisik, ekonomi dan psikis terhadap anggota-anggota keluarganya. Jadi, perlindungan keluarga terhadap anggota-anggota keluarga akan meliputi, baik perlindungan dan pemeliharaan terhadap kenutuhan jasmani dan rohani.
2. Pendidikan
Keluarga merupakan lingkungan pendidikan pertama dan utama, karena anak mengenal pendidikan yang pertama kali adalah keluargabahkan pendidikan tersebut dapat berlangsung pada saat anak masih di dalam kandungan ibunya.Dengan demikian, pendidikan didalam keluarga merupakan pendidikan kodrati. Apalagi setelah lahir, pergaulan diantara orang tua dan anak-anaknya yang diliputi rasa cinta kasih, ketentraman dan kedamaian, anak-anak akan berkembang kearah kedewasaan yang wajar.
3. Sosialisasi
Keluarga sebagai kelompok primer didalamnya terjadi interaksi antara para anggota dan disitulah terjadi proses sosialisasi. Seorang anak sangat dipengaruhi oleh suasana keluarga dimana ia tinggal.
4. Ekonomi
Dalam semua masyarakat, keluarga merupakan unit yang paling dasar. Anggota keluarga, bekerjasama sebagai suatu tim untuk adil dalam hasil mereka.
5. Status Sosial
Keluarga berfungsi sebagai suatu dasar yang menunjukkan kedudukan atau status bagi anggota-anggotanya. Keluarga akan mewariskan kedudukan kepada anak-anaknya. Status sosial individu dapat berubah melalui perkawinan, dan usaha-usaha seseorang.

Jenis-jenis Keluarga
Ada beberapa jenis keluarga, yaitu: 
·         Keluarga inti yang terdiri dari suami, istri, dan anak atau anak-anak,
·         Keluarga konjugal yang terdiri dari pasangan dewasa (ibu dan ayah) dan anak-anak                   mereka, di mana terdapat interaksi dengan kerabat dari salah satu atau dua pihak orang           tua.
·         Keluarga luas yang ditarik atas dasar garis keturunan di atas keluarga aslinya. Keluarga           luas ini meliputi hubungan antara paman, bibi, keluarga, kakek dan keluarga nenek.


MASYARAKAT
Masyarakat merupakan salah satu satuan sosial sistem sosial, atau kesatuan hidup manusia. Istilah inggrisnya adalah society , sedangkan masyarakat itu sendiri berasal dari bahasa Arab syakara yang berarti ikut serta atau partisipasi, kata Arab masyarakat berarti saling bergaul yang istilah ilmiahnyaberinteraksi.       
Masyarakat adalah suatu kelompok manusia yang telah memiliki tatanan kehidupan, norma-norma, adat istiadat yang sama-sama ditaati dalam lingkungannya.

Golongan-golongan dari masyarakat, yaitu:
·           Masyarakat sederhana
Dalam lingkungan masyarakat sederhana (primitif) pola pembagian kerja cenderung dibedakan menurut jenis kelamin.Pembagian kerja berdasarkan jenis kelamin, nampaknya berpangkal tolak dari latar belakang adanya kelemahan dan kemampuan fisik antara seorang wanita dan pria dalam menghadapi tantangan-tantangan alam yang buas saat itu.
·         Masyarakat Maju
Masyarakat maju memiliki aneka ragam kelompok sosial, atau lebih dikenal dengan sebuatan kelompok organisasi kemasyarakatan yang tumbuh dan berkembang berdasarkan kebutuhan serta tujuan tertentu yang akan dicapai.

URBANISASI
Urbanisasi adalah perpindahan penduduk dari desa ke kota. Urbanisasi adalah masalah yang cukup serius bagi kita semua. Persebaran penduduk yang tidak merata antara desa dengan kota akan menimbulkan berbagai permasalahan kehidupan sosial kemasyarakatan. Jumlah peningkatan penduduk kota yang signifikan tanpa didukung dan diimbangi dengan jumlah lapangan pekerjaan, fasilitas umum, aparat penegak hukum, perumahan, penyediaan pangan, dan lain sebagainya, tentu adalah suatu masalah yang harus segera dicarikan jalan keluarnya.

Berbeda dengan perspektif ilmu kependudukan, definisi urbanisasi berarti persentase penduduk yang tinggal di daerah perkotaan. Perpindahan manusia dari desa ke kota hanya salah satu penyebab urbanisasi. Perpindahan itu sendiri dikategorikan 2 macam, yaitu :
·         Migrasi penduduk adalah perpindahan penduduk dari desa ke kota yang bertujuan untuk tinggal menetap di kota
·         Mobilitas Penduduk berarti perpindahan penduduk yang hanya bersifat sementara saja atau tidak menetap.

Untuk mendapatkan suatu niat untuk hijrah atau pergi ke kota dari desa, seseorang biasanya harus mendapatkan pengaruh yang kuat dalam bentuk ajakan, informasi media massa, impian pribadi, terdesak kebutuhan ekonomi, dll.

Pengaruh-pengaruh tersebut bisa dalam bentuk sesuatu yang mendorong, memaksa atau faktor pendorong seseorang untuk urbanisasi, maupun dalam bentuk yang menarik perhatian atau faktor penarik.



HUBUNGAN ANTARA INDIVIDU, KELUARGA DAN MASYARAKAT
Masyarakat adalah kelompok manusia yang saling berinteraksi yang memiliki prasarana untuk kegiatan tersebut dan adanya saling keterikatan untuk mencapai tujuan bersama.Masyarakat adalah tempat kita bisa melihat dengan jelas proyeksi individu sebagai bagian keluarga, keluarga sebagai tempat terprosesnya, dan masyarakat adalah tempat kita melihat hasil dari proyeksi tersebut.
Aspek individu, keluarga, masyarakat adalah aspek-aspek sosial yang tidak bisa dipisahkan. Yakni, tidak akan pernah ada keluarga dan masyarakat apabila tidak ada individu. Sementara di pihak lain untuk mengembangkan eksistensinya sebagai manusia, maka individu membutuhkan keluarga dan masyarakat, yaitu media di mana individu dapat mengekspresikan aspek sosialnya serta menumbuhkembangkan perilakunya. Karena tidak dapat dipungkiri bahwa perilaku sosial suatu individu tersebut bergantung dari keluarga dan masyarakat disekitarnya.Keluarga sebagai lingkungan pertama seorang individu memiliki peran paling besar dalam pembentukan sikap suatu individu, sedang masyarakat merupakan media sosialisasi seorang individu dalam menyampaikan ekspresinya secara lebih luas.Sehingga dapat menjadi suatu tolak ukur apakah sikapnya benar atau salah dalam suatu masyarakat tersebut.

KESIMPULAN

Manusia sebagai makhluk individu, dalam arti tidak dapat dipisahkan antara jiwa dan raganya, dalam proses perkembangannya perlu keterpaduan antara perkembangan jasmani maupun rohaninya. Setiap individu mempunyai ciri khas dan memenuhi kebutuhannya sendiri.Sebagai makhluk sosial, seorang individu tidak dapat berdiri sendiri,  saling membutuhkan antara yang satu dengan yang lainnya dan saling mengadakan hubungan sosial di tengah–tengah masyarakat.Begitu juga dengan hubungan individu, keluarga, masyarakat adalah hubungan sosial yang tidak bisa dipisahkan. Yakni, tidak akan pernah ada keluarga dan masyarakat apabila tidak ada individu, karena tidak dapat dipungkiri bahwa perilaku sosial suatu individu tersebut bergantung dari keluarga dan masyarakat disekitarnya.

DAFTAR PUSTAKA

Harwantiyoko dan Neltje F Katuuk. 1996. MKDU Ilmu Sosial Dasar. Jakarta : Gunadarma.





Penduduk Masyarakat dan Kebudayaan

MAKALAH

PENDUDUK, MASYARAKAT DAN
KEBUDAYAAN




Dosen Ilmu Sosial Dasar :
Lukman Ihwana






DISUSUN OLEH :

RIZMA DWI CAHYANINGSIH
NPM : 59414734
1IA11
rizmadwicahya@gmail.com




JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
UNIVERSITAS GUNADARMA
DEPOK
2014


PENDAHULUAN


     Pertumbuhan penduduk yang semakin cepat, mendorong pertumbuhan aspek-aspek kehidupan yang meliputi aspek sosial, politik, ekonomi, kebudayaan dll. Dengan adanya pertumbuhan aspek-aspek kehidupan tersebut, maka bertambahlah sistem mata pencaharian hidup dari homogen menjadi kompleks.
     Manusia memiliki kelebihan dalam kehidupannya. Manusia dapat memanfaatkan dan mengembangkan akal budinya.
     Pemanfaatan dan pengembangan akal budi telah terungkap pada perkembangan kebudayaan. Akibat dari perkembangan kebudayaan ini, telah mengubah cara berpikir manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.


PENDUDUK

Pertumbuhan Penduduk
Penduduk adalah populasi manusia yang menempati area atau wilayah tertentu, menetap disuatu wilayah, dan berkembang di wilayah tersebut dan dalam kurun waktu tertentu
Pertumbuhan penduduk adalah dinamika penduduk yang menunjukkan jumlah penduduk terus meningkat. Dinamika penduduk adalah perubahan jumlah penduduk dari waktu ke waktu.
Pertumbuhan penduduk merupakan salah satu faktor yang penting dalam masalah sosial ekonomi umumnya masalah penduduk, karena di samping berpengaruh terhadap kondisi sosial ekonomi suatu daerah atau negara bahkan dunia. 
Misalnya dengan bertambahnya penduduk, berarti harus bertambah pula persediaan bahan makanan, rumah, kesempatan kerja, jumlah gedung sekolah dan lain-lain. Apabila pertambahan penduduk tersebut tidak dapat diimbangi dengan bertambahnya fasilitas, akan menimbulkan berbagai masalah-masalah.
Jika bertambah tingginya angka pengangguran, semakin meningkatnya tingkat kemiskinan, banyak anak usia sekolah yang tidak tertampung serta timbulnya berbagai kejahatan atau kriminalitas lain.
Faktor-faktor demografi yang mempengaruhi pertambahan penduduk, yaitu :
1.     Kelahiran ( Fertilitas )
Kelahiran atau fertilitas adalah jumlah kelahiran hidup dari seorang wanita atau sekelompok wanita. Angka kelahiran adalah bilangan yang menunjukkan jumlah kelahiran hidup dari tiap 1.000 penduduk per tahun.

Kriteria angka kelahiran per tahun :
·         Tinggi, angka natalitas >30 per tahun
·         Sedang, angka natalitas 20-30 per tahun
·         Rendah, angka natalitas <20 per tahun

Ada 2 jenis tingkat kelahiran, yaitu :
1)    Tingkat Kelahiran Kasar (Crude Birth Rate)
Tingkat kelahiran kasar adalah jumlah kelahiran hidup pada suatu daerah pada tahun tertentu tiap 1000 penduduk pada pertengahan tahun tersebut.

Rumus :           
    

   
Keterangan :
B     = Jumlah kelahiran hidup pada suatu dunia pada suatu            tahun tertentu
Pm  = Jumlah penduduk pada pertengahan tahu
K     = Konstanta = 1000

2)    Tingkat Kelahiran Khusus (Age Specific Fertily Rate)
Tingkat kelahiran khusus menunjukkan banyaknya kelahiran menurut umur dari wanita yang berada dalam kelompok umur 15-49 tahun.
    
Rumus :                                

     Keterangan :
     Bi        = Jumlah kelahiran dari wanita kelompok umur 1 tahun
Fmi     = Jumlah penduduk wanita pada pertengahan tahun dalam kelompok umur i
K         = Konstanta = 1000

2.     Kematian ( Mortalitas )
Angka kematian (mortalitas) adalah bilangan yang menunjukkan jumlah kematian dari tiap 1.000 penduduk per tahun.

Kriteria angka kematian per tahun :
·         Tinggi, angka mortalitas >18 per tahun
·         Sedang, angka mortalitas 14-18 per tahun
·         Rendah, angka mortalitas <14 per tahun


Ada 2 jenis tingkat kematian, yaitu :
1)     Tingkat Kematian Kasar (Crude Death Rate)
Tingkat kematian kasar adalah banyaknya orang yang meninggal pada suatu tahun per jumlah penduduk pertengahan tahun tersebut.

Rumus :

                              Keterangan:
 D        = Jumlah kematian
 K        = Konstanta = 1.000
 Pm     = Jumlah penduduk pertengahan tahun
 P1     = Jumlah penduduk pada awal tahun    
 P2       = Jumlah penduduk pada akhir tahun

2)     Tingkat Kematian Khusus (Age Specific Death Rate)
Tingkat kematian dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain umur, jenis kelamin, pekerjaan, dan lain-lain.
Dengan tingkat kematian ini menunjukkan hasil yang lebih teliti, karena angka ini menyatakan banyaknya kematian pada kelompok umur tertentu 1000 penduduk pada kelompok umur yang sama.

Rumus :
                                       

   Keterangan :
   D i        = Kematian penduduk kelompok umur i
   Pm          = Jumlah penduduk pada pertengahan kelompok umur i
   K         = Konstanta = 1000

3.     Migrasi
Migrasi adalah perpindahan penduduk dengan tujuan untuk menetap dari suatu tempat ke tempat lain melewati batas administratif (migrasi internal) atau batas politik/negara (migrasi internasional). Dengan kata lain, migrasi diartikan sebagai perpindahan yang relatif permanen dari suatu daerah (negara) ke daerah (negara) lain.

Jenis-jenis Migrasi :
1)    Imigrasi adalah masuknya penduduk ke suatu negara
2)    Emigrasi adalah keluarnya penduduk ke negara lain
3)    Remigrasi adalah kembalinya penduduk ke negara
Migrasi nasional dibagi menjadi 4, yaitu :
1)    Urbanisasi adalah dari desa ke kota
2)    Transmigrasi adalah dari pulau ke pulau
3)    Rulalisasi adalah dari kota ke desa
4)    Evakuasi adalah dari tempat yang tidak aman ke tempat yang aman

Proses Migrasi :
·         Proses migrasi ia menetap di suatu wilayah
·         Proses migrasi hanya sementara di wilayah tersebut, sewaktu-waktu ia dapat kembali lagi ke wilayah tempat asalnya
·         Proses migrasi yang hanya sekedar berlibur ke wilayah tersebut

Dengan adanya wilayah yang memiliki suatu nilai lebih, maka banyak masyarakat pun yang akan pergi ke wilayah tersebut. Dikarenakan di wilayah yang ia tinggal sudah tidak ada lagi nilai lebihnya untuk keberlangsungan hidup.

Akibat Migrasi :
·         Penduduk kurang bisa beradaptasi dengan tempat tinggalnya yang baru
·         Bisa terjadi kepadatan penduduk lagi, tetapi kemungkinannya sedikit karena rata-rata orang diimigrasikan ke tempat yang cenderung sepi

Jenis-jenis Struktur Penduduk :
a.    Piramida Penduduk Muda
Suatu wilayah yang memiliki angka kelahiran yang tinggi dan angka kematian yang rendah, sehingga daerah ini mengalami pertumbuhan penduduk yang cepat. Bentuk piramida ini menggambarkan keadaan penduduk yang berkembang. Jumlah angka kelahiran lebih besar daripada jumlah kematian.

b.    Piramida Stasioner
Suatu wilayah memiliki angka kelahiran dan angka kematian yang sama-sama rendah (seimbang). Bentuk piramida ini menggambarkan keadaan penduduk yang tetap sebab tngkat kematian rendah dan tingkat kelahiran tidak begitu tinggi.     

c.    Piramida Penduduk Tua
Suatu wilayah memiliki angka kelahiran yang menurun dengan cepat dan tingkat kematian yang rendah. Piramida ini bercirikan dengan jumlah kelompok umur muda lebih sedikit dibanding kelompok umur tua.


MASYARAKAT
Masyarakat merupakan salah satu satuan sosial sistem sosial, atau kesatuan hidup manusia. Istilah Inggrisnya adalah ‘society’ , sedangkan masyarakat itu sendiri berasal dari bahasa Arab ‘syakara’ yang berarti ikut serta atau partisipasi, kata Arab masyarakat berarti saling bergaul yang istilah ilmiahnya berinteraksi. 
Masyarakat adalah suatu kelompok manusia yang telah memiliki tatanan kehidupan, norma-norma, adat istiadat yang sama-sama ditaati dalam lingkungannya.

KEBUDAYAAN
A.    Kebudayaan dan Kepribadian
Kebudayaan adalah cara berpikir dan cara merasa yang menyatakan diri dalam seluruh segi kehidupan sekelompok manusia yang membentuk kesatuan sosial (masyarakat) dalam suatu ruang dan waktu. Kebudayaan sebagai keseluruhan yang mencakup pengetahuan kepercayaan seni, moral, hukum, adat serta kebiasaan lainnya yang diperoleh manusia sebagai anggota masyarakat.
Kepribadian merupakan faktor kunci dalam mendefinisikan keunikan individu dan membentuk individu melalui kehidupan.

a.     Pertumbuhan perkembangan kebudayaan di Indonesia
1.      Zaman Batu Tua (Palaeolithikum)
Alat-alat batu pada zaman batu tua, baik bentuk ataupun permukaan peralatan masih kasar, misalnya kapak genggam. Kapak  genggam semacam itu kita kenal dari wilayah Eropa, Afrika, Asia Tengah, sampai Punsjab (India), tapi kapak genggam semacam ini tidak kita temukan di daerah Asia Tenggara.
Berdasarkan penelitian para ahli prehistori, bangsa-bangsa Proto-Austronesia pembawa kebudayaan Neolithikum berupa kapak batu besar ataupun kecil bersegi-segi berasal dari Cina Selatan, menyebar ke arah selatan, ke hilir sungai-sungai besar sampai ke semenanjung Malaka lalu menyebar ke Sumatera, Jawa, Kalimantan Barat, Nusa Tenggara, Flores, Sulawesi, dan berlanjut ke Filipina.
2.    Zaman Batu Muda (Neolithikum)
Manusia pada zaman batu muda telah mengenal dan memiliki kepandaian untuk mencairkan/melebur logam dari biji besi dan menuangkan ke dalam cetakan dan mendinginkannya. Oleh karena itu, mereka mampu membuat senjata untuk mempertahankan diri dan untuk berburu serta membuat alat-alat lain yang mereka perlukan. Ciri-cirinya : mulai menetap dan membuat rumah, membentuk kelompok masyarakat desa, bertani dan bertenak untuk memenuhi kebutuhan hidup,

b.    Kebudayaan Hindu, Budha, dan Islam       
Pada abad ke-3 dan ke-4 agama hindu mulai masuk ke Indonesia di Pulau Jawa. Sekitar abad ke-5 ajaran budha masuk ke Indonesia, khususnya ke Pulau Jawa. Agama budha dapat dikatakan berpandangan lebih maju dibandingkan hinduisme,sebab budhisme tidak menghendaki adanya kasta-kasta dalam masyarakat. Walaupun demikian, kedua agama tersebut di Indonesia, khususnya di Pulau Jawa tumbuh dan berdampingan secara damai. Baik penganut hinduisme maupun budhisme masng-masing menghasilkan karya-karya budaya yang bernilai tinggi dalam seni bangunan, arsitektur, seni pahat, seni ukir, maupun seni sastra, seperti tercermin dalam bangunan, relief yang diabadikan dalam candi-candi di Jawa Tengah maupun di Jawa Timur diantaranya yaitu Borobudur, Mendut, Prambanan, dll.
Abad ke-15 dan ke-16 agama islam telah dikembangkan di Indonesia, oleh para pemuka-pemuka islam yang disebut Walisongo. Titik penyebaran agama islam pada abad itu terletak di Pulau Jawa. Masuknya agama islam ke Indonesia berlangsung secara damai. Hal ini dikarenakan masuknya islam ke Indonesia secara tidak paksa.

B.    Kebudayaan Barat
Unsur kebudayaan barat juga memberi warna terhadap corak lain dari kebudayaan dan kepribadian bangsa Indonesia adalah kebudayaan Barat.
Masuknya budaya barat ke Indonesia ketika kaum kolonialis atau penjajah masuk ke Indonesia, terutama bangsa Belanda. Penguasaan dan kekuasaan perusahaan dagang Belanda (VOC) dan berlanjut dengan pemerintahan kolonialis Belanda, di kota-kota provinsi, kabupaten muncul bangunan-bangunan dengan bergaya arsitektur barat. Dalam waktu yang sama, kota-kota pusat pemerintahan, terutama di Jawa, Sulawesi Utara, dan Maluku berkembang dua lapisan sosial, yaitu lapisan sosial yang terdiri dari kaum buruh dan kaum pegawai.
Sehubungan dengan itu penjelasan UUD’45 memberikan rumusan tentang kebudayaan bangsa Indonesia adalah kebudayaan yang timbul sebagai buah usaha budi rakyat Indonesia seluruhnya, termasuk kebudayaan lama dan asli yang ada sebagai puncak kebudayaan di daerah-daerah di seluruh Indonesia. Dalam penjelasan UUD’45 ditujukan ke arah mana kebudayaan itu diarahkan, yaitu menuju kearah kemajuan budaya dan persatuan dengan tidak menolak bahan baru kebudayaan asing yang dapat mengembangkan kebudayaan bangsa sendiri serta mempertinggi derajat kemanusiaan bangsa Indonesia.
Sebagai contoh kebudayaan barat yang sudah menjelma anak remaja sekarang salah satunya dengan cara berpakaian. Orang Indonesia yang dulu identik dengan pakaian tertutup, rapi dan sopan seperti pakaian batik, sekarang pudar yang sedikit demi sedikit akan hilang akibat pengaruh budaya barat. Dikalangan remaja sekarang yang cenderung ketika berpakaiannya sengaja memperlihatkan bagian tubuh yang seharusnya tidak diperlihatkan, merasa ketika mengenakannya sebagai model masa kini atau bahasanya ngetrend. Dampak tersebut membawa pengaruh besar. Oleh karena itu, kita semua warga Indonesia harus bangga apa yang sudah menjadi budaya kita sendiri, jangan sampai melupakan budaya lama apabila menemukan budaya baru.


KESIMPULAN

Penduduk adalah populasi manusia yang menempati area atau wilayah tertentu menetap disuatu wilayah dan berkembang di wilayah tersebut dan dalam kurun waktu tertentu, dan masyarakat adalah sekelompok manusia yang telah memiliki tatanan kehidupan, norma, adat istiadat yang sama-sama ditaati dalam lingkungannya,. Kebudayaan sendiri harus bergantung pada bagaimana masyarakat itu tinggal dan berkomunikasi dengan sesamanya. Dengan itulah, disetiap negara memiliki kebudayaan yang berbeda, kebudayaan tidak akan  pernah berhenti dan terus berkembang. Selama masyarakat itu terus berkembang dan belajar demi kelangsungan hidupnya. Maka, penduduk, masyarakat dan kebudayaan itu sendiri mempunyai peranan yang sangat penting dan hubungannya yang sangat erat antara satu dengan yang lain.


DAFTAR PUSTAKA



Harwantiyoko dan Neltje F Katuuk. 1996. MKDU Ilmu Sosial Dasar. Jakarta : Gunadarma.