MAKALAH
PEMUDA
DAN SOSIALISASI
Dosen Ilmu Sosial Dasar
:
Lukman Ihwana
DISUSUN
OLEH :
RIZMA
DWI CAHYANINGSIH
NPM :
59414734
1IA11
rizmadwicahya@gmail.com
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
UNIVERSITAS GUNADARMA
DEPOK
2014
PEMUDA
Pemuda dan Identitas
Pemuda merupakan golongan manusia-manusia muda
yang masih memerlukan pembinaan dan pengembangan kearah yang lebih baik, agar
dapat melanjutkan dan mengisi pembangunan yang kini telah berlangsung.
Pemuda adalah suatu generasi yang
dipundaknya terbebani bermacam-macam harapan, terutama dari generasil ainnya. Hal
ini dapat dimengerti karena pemuda diharapkan sebagai generasi penerus, generasi yang
akan melanjutkan perjuangan generasi sebelumnya, generasi yang
harus mengisi dan melangsungkan estafet pembangunan secara terus menerus.
Masalah-masalah generasi muda, yaitu :
·
Dirasakan menurunnya jiwa nasionalisme,
idealisme dan patriotisme di kalangan generasi muda
·
Kekurangpastian
yang dialami oleh generasi muda terhadap masa depannya
·
Belum seimbangnya jumlah generasi muda dengan fasilitas pendidikan
yang tersedia
·
Kurangnya lapangan dankesempatan kerja
·
Kurangnya gizi
yang dapat menghambat pertumbuhan badan dan perkembangan kecerdasan
·
Masih banyaknya perkawinan-perkawinan
di bawah umur
·
Adanya generasi muda
yang menderita fisik dan mental
·
Pergaulan bebas
·
Meningkatnya kenakalan remaja,
penyalahgunaan narkotika
·
Belum adanya peraturan perundang-undangan
yang mengangkut generasi muda.
Menurut pola dasar pembinaan dan pengembangan generasi muda bahwa generasi muda dapat dilihat dari berbagai aspek sosial,
yaitu :
1.
sosial psikologi
2.
sosial budaya
3.
sosial ekonomi
4.
sosial politik
Pembinaan dan pengembangan generasi muda adalah
agar semua pihak yang
turut serta dan berkepentingan dalam penanganannya benar-benar menggunakan sebagai pedoman sehingga pelaksanaannya dapat terarah,
menyeluruh dan terpadu serta dapat mencapai sasaran dan tujuan yang dimaksud.
Pola dasar pembinaan dan pengembangan generasi muda,
disusun berlandaskan :
1.
Landasan idiil : Pancasila
2.
Landasan konstitusional : Undang-UndangDasar
1945
3.
Landasan strategis : Garis-garisBesarHaluan
Negara
4.
Landasan historis : SumpahPemudaTahun 1928 dan
ProklamasiKemerdekaan
17 Agustus 1945
5.
Landasan normatif : Etika, tatanilai,
dantradisiluhur yang hidup
dalammasyarakat
SOSIALISASI
A.
Internalisasi Belajar dan Sosialisasi
Sosialisasi adalah sebuah
proses penanaman atau transfer kebiasaan atau nilai dan aturan darisatu generasi ke generasi lainnya dalam sebuah kelompok atau masyarakat.
Sejumlah sosiolog menyebut sosialisasi sebagai teori mengenai peranan
(role theory), karena dalam proses sosialisasi diajarkan peran-peran yang
harus dijalankan oleh individu.
Proses sosialisasiadalah suatu
proses yang sangat menentukan kemampuan diri pemuda untuk menselaraskan diri di
tengah-tengah kehidupan masyarakatnya. George Herbert Mead
berpendapat bahwa sosialisasi yang
dilalui seseorang dapat dibedakan melalui tahap-tahap sebagai berikut :
·
Tahap Persiapan
(Prepatory Stage)
Tahap ini dialami sejak manusia dilahirkan,
saat seorang anak mempersiapkan diri untuk mengenal dunia sosialnya,
termasuk untuk memperoleh pemahaman tentang diri.Pada tahap ini juga anak-anak mulai melakukan kegiatan meniru meski belum sempurna.
·
Tahap Meniru
(Play Stage)
Tahap ini ditandai dengan semakin sempurnanya seorang anak menirukan peran-peran
yang dilakukan oleh orang dewasa.
·
Tahap Siap Bertindak
(Game Stage)
Peniruan
yang dilakukan sudah mulai berkurang dan digantikan oleh peran yang
secara langsung dimainkan sendiri dengan penuh kesadaran.
·
Tahap Penerimaan
Norma Kolektif (Generalized Stage)
Pada tahap ini seseorang telah dianggap dewasa. Dia sudah dapat menempatkan dirinya pada posisi masyarakat secara luas. Manusia dewasa menyadari pentingnya peraturan. Manusia dengan perkembangan diri pada tahap ini telah menjadi warga masyarakat
yang sepenuhnya
Tujuan pokok sosialisasi, yaitu :
1.
Memberikan ketrampilan terhadap seorang
agar mampu mengimbangi hidup bermasyarakat
2.
Mengembangkan kemampuan berkomunikasi secara efektif
3.
Membantu mengendalikan fungsi-fungsi organik
yang dipelajari melalui latihan-latihan mawas diri yang tepat
4.
Membiasakan diri dengan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai dan kepercayaan pokok
yang ada di masyarakat
Peranan Sosial Mahasiswa dan Pemuda
di Masyarakat
Mahasiswa sebagai pelaku perubahan sosial selalu dituntut untuk menunjukkan perannya dalam kehidupan nyata
agar dia tidak menjadi mahasiswa gadungan. Ada beberapa peran penting bagi mahasiswa,
yaitu :
v Mahasiswa sebagai
orang yang intelek,
jenius dan jeli harus bisa menjalankan hidupnya secara proporsional sebagai seorang mahasiswa.
v Mahasiswa sebagai seorang
yang hidup di kampus yang dikenal bebas berekspresi, beraksi, berdiskusi,
berspekulasi dan berorasi, mahasiswa harus bisa menunjukkan tingkah laku yang
bermoral dalam setiap tindakannya tanpa terkontaminasi dan terpengaruh oleh kondisi danl ingkungan,
sebab ia sendiri dengan kemampuannya sudah bisa mengukur mana yang baik dan mana yang
buruk atau kurangbaik.
v Mahasiswa sebagai seorang
yang membawa perubahan harus selalu bersinergi kritis dan bertindak konkret yang
terbingkai dengan kerelaan dan keikhlasan untuk menjadi pelopor,
penyampai aspirasi dan pelayan masyarakat.
Jika semua peranan penting itu terwujud menjadi nyata dalam diri mereka,
maka mereka layak menyandang sebutan mahasiswa sejati bukan mahasiswa gadungan yang
menurut pengamat disandang kebanyakan mahasiswa sekarang.
B.
Perguruan dan Pendidikan
Pendidikan adalah usaha sadar
dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar
peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki ilmu di
bidang keinginannya masing-masing agar bermanfaat bagi agama, keluarga,
masyarakat, dan bangsa.
Perguruan tinggi adalah satuan pendidikan penyelenggara pendidikan tinggi disebut Mahasiswa sedangkan tenaga pendidikan perguruan tinggi disebut dosen. disinilah seseorang dapat mengembangkan lebih dalam lagi ilmu-ilmu
yang telah didapat dari pendidikan sebelumnya (SD,SMP,SMA), yang
akan berpeluang besar menggantikan generasisebelumnya,
dan dapat memajukan bangsa dan negaranya.
Pendidikan sangat penting bagi pemuda khususnya,
karena pemuda adalah generasi penerus bangsa. Pemuda boleh berdemokrasi,
bebas mengeluarkan pendapat, boleh menyalurkan aspirasi. Hendaknya jika pemuda menyalurkan aspirasinya,
tidak dengan merusak fasilitas negara. Jadilah pemuda yang beretika dan terpelajar
KESIMPULAN
Pemuda merupakan golongan manusia-manusia muda
yang masih memerlukan pembinaan dan pengembangan kearah yang lebih baik, dan juga suatu generasi
yang dipundaknya terbebani bermacam-macam harapan darigenerasi lainnya,
karena seorang pemuda diharapkan sebagai generasi penerus, generasi yang
akan melanjutkan perjuangan generasi sebelumnya. Dengan begitu,
seorang pemuda diwajibkan untuk berkependidikan, supaya dapat mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki ilmu
di bidang keinginannya dan seharusnya pendidikan formal diimbangi dengan pendidikan nonformal
agar tercipta masyarakat yang cerdas dan kreatif serta mampu mendirikan lapangan pekerjaan sendiri.
HarwantiyokodanNeltje
F Katuuk. 1996. MKDU IlmuSosialDasar.
Jakarta :Gunadarma.