MAKALAH
PENDUDUK,
MASYARAKAT DAN
KEBUDAYAAN
Dosen
Ilmu Sosial Dasar :
Lukman
Ihwana
DISUSUN
OLEH :
RIZMA
DWI CAHYANINGSIH
NPM :
59414734
1IA11
rizmadwicahya@gmail.com
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
UNIVERSITAS GUNADARMA
DEPOK
2014
PENDAHULUAN
Pertumbuhan
penduduk yang semakin cepat, mendorong pertumbuhan aspek-aspek kehidupan yang
meliputi aspek sosial, politik, ekonomi, kebudayaan dll. Dengan adanya
pertumbuhan aspek-aspek kehidupan tersebut, maka bertambahlah sistem mata
pencaharian hidup dari homogen menjadi kompleks.
Manusia memiliki kelebihan dalam kehidupannya. Manusia dapat
memanfaatkan dan mengembangkan akal budinya.
Pemanfaatan dan pengembangan akal budi telah terungkap pada perkembangan
kebudayaan. Akibat dari perkembangan kebudayaan ini, telah mengubah cara
berpikir manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
PENDUDUK
Pertumbuhan
Penduduk
Penduduk adalah populasi manusia yang
menempati area atau wilayah tertentu, menetap disuatu wilayah, dan berkembang
di wilayah tersebut dan dalam kurun waktu tertentu
Pertumbuhan penduduk adalah dinamika
penduduk yang menunjukkan jumlah penduduk terus meningkat. Dinamika penduduk
adalah perubahan jumlah penduduk dari waktu ke waktu.
Pertumbuhan penduduk merupakan salah
satu faktor yang penting dalam masalah sosial ekonomi umumnya masalah penduduk,
karena di samping berpengaruh terhadap kondisi sosial ekonomi suatu daerah atau
negara bahkan dunia.
Misalnya dengan bertambahnya penduduk,
berarti harus bertambah pula persediaan bahan makanan, rumah, kesempatan kerja,
jumlah gedung sekolah dan lain-lain. Apabila pertambahan penduduk tersebut
tidak dapat diimbangi dengan bertambahnya fasilitas, akan menimbulkan berbagai
masalah-masalah.
Jika bertambah tingginya angka
pengangguran, semakin meningkatnya tingkat kemiskinan, banyak anak usia sekolah
yang tidak tertampung serta timbulnya berbagai kejahatan atau kriminalitas
lain.
Faktor-faktor demografi yang
mempengaruhi pertambahan penduduk, yaitu :
1.
Kelahiran ( Fertilitas )
Kelahiran atau fertilitas adalah jumlah
kelahiran hidup dari seorang wanita atau sekelompok wanita. Angka kelahiran
adalah bilangan yang menunjukkan jumlah kelahiran hidup dari tiap 1.000
penduduk per tahun.
Kriteria angka kelahiran
per tahun :
·
Tinggi,
angka natalitas >30 per tahun
·
Sedang,
angka natalitas 20-30 per tahun
·
Rendah,
angka natalitas <20 per tahun
Ada 2 jenis tingkat kelahiran, yaitu :
1)
Tingkat
Kelahiran Kasar (Crude Birth Rate)
Tingkat
kelahiran kasar adalah jumlah kelahiran hidup pada suatu daerah pada tahun
tertentu tiap 1000 penduduk pada pertengahan tahun tersebut.
Rumus
:
Keterangan
:
B = Jumlah kelahiran hidup pada suatu dunia
pada suatu tahun tertentu
Pm = Jumlah penduduk pada pertengahan tahu
K = Konstanta = 1000
2)
Tingkat
Kelahiran Khusus (Age Specific Fertily Rate)
Tingkat
kelahiran khusus menunjukkan banyaknya kelahiran menurut umur dari wanita yang
berada dalam kelompok umur 15-49 tahun.
Rumus :
Keterangan :
Bi =
Jumlah kelahiran dari wanita kelompok umur 1 tahun
Fmi = Jumlah penduduk wanita pada pertengahan
tahun dalam kelompok umur i
K = Konstanta = 1000
2.
Kematian ( Mortalitas )
Angka
kematian (mortalitas) adalah bilangan yang menunjukkan jumlah kematian dari
tiap 1.000 penduduk per tahun.
Kriteria angka kematian
per tahun :
·
Tinggi,
angka mortalitas >18 per tahun
·
Sedang,
angka mortalitas 14-18 per tahun
·
Rendah,
angka mortalitas <14 per tahun
Ada 2 jenis tingkat kematian, yaitu :
1)
Tingkat Kematian Kasar (Crude Death Rate)
Tingkat
kematian kasar adalah banyaknya orang yang meninggal pada suatu tahun per
jumlah penduduk pertengahan tahun tersebut.
Rumus
:
Keterangan:
D =
Jumlah kematian
K =
Konstanta = 1.000
Pm =
Jumlah penduduk pertengahan tahun
P1 = Jumlah penduduk pada awal tahun
P2 =
Jumlah penduduk pada akhir tahun
2)
Tingkat Kematian Khusus (Age Specific Death
Rate)
Tingkat
kematian dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain umur, jenis kelamin,
pekerjaan, dan lain-lain.
Dengan
tingkat kematian ini menunjukkan hasil yang lebih teliti, karena angka ini
menyatakan banyaknya kematian pada kelompok umur tertentu 1000 penduduk pada
kelompok umur yang sama.
Rumus
:
Keterangan :
D i = Kematian penduduk kelompok umur i
Pm =
Jumlah penduduk pada pertengahan kelompok umur i
K =
Konstanta = 1000
3.
Migrasi
Migrasi adalah perpindahan penduduk dengan
tujuan untuk menetap dari suatu tempat ke tempat lain melewati batas administratif
(migrasi internal) atau batas politik/negara (migrasi internasional). Dengan
kata lain, migrasi diartikan sebagai perpindahan yang relatif permanen dari
suatu daerah (negara) ke daerah (negara) lain.
Jenis-jenis
Migrasi :
1)
Imigrasi
adalah masuknya penduduk ke suatu negara
2)
Emigrasi
adalah keluarnya penduduk ke negara lain
3)
Remigrasi
adalah kembalinya penduduk ke negara
Migrasi nasional dibagi menjadi 4,
yaitu :
1)
Urbanisasi
adalah dari desa ke kota
2)
Transmigrasi
adalah dari pulau ke pulau
3)
Rulalisasi
adalah dari kota ke desa
4)
Evakuasi
adalah dari tempat yang tidak aman ke tempat yang aman
Proses
Migrasi :
·
Proses
migrasi ia menetap di suatu wilayah
·
Proses
migrasi hanya sementara di wilayah tersebut, sewaktu-waktu ia dapat kembali lagi
ke wilayah tempat asalnya
·
Proses
migrasi yang hanya sekedar berlibur ke wilayah tersebut
Dengan
adanya wilayah yang memiliki suatu nilai lebih, maka banyak masyarakat pun yang
akan pergi ke wilayah tersebut. Dikarenakan di wilayah yang ia tinggal sudah
tidak ada lagi nilai lebihnya untuk keberlangsungan hidup.
Akibat Migrasi
:
·
Penduduk
kurang bisa beradaptasi dengan tempat tinggalnya yang baru
·
Bisa
terjadi kepadatan penduduk lagi, tetapi kemungkinannya sedikit karena rata-rata
orang diimigrasikan ke tempat yang cenderung sepi
Jenis-jenis Struktur Penduduk :
a.
Piramida
Penduduk Muda
Suatu
wilayah yang memiliki angka kelahiran yang tinggi dan angka kematian yang
rendah, sehingga daerah ini mengalami pertumbuhan penduduk yang cepat. Bentuk
piramida ini menggambarkan keadaan penduduk yang berkembang. Jumlah angka
kelahiran lebih besar daripada jumlah kematian.
b.
Piramida
Stasioner
Suatu
wilayah memiliki angka kelahiran dan angka kematian yang sama-sama rendah
(seimbang). Bentuk piramida ini menggambarkan keadaan penduduk yang tetap sebab
tngkat kematian rendah dan tingkat kelahiran tidak begitu tinggi.
c.
Piramida
Penduduk Tua
Suatu
wilayah memiliki angka kelahiran yang menurun dengan cepat dan tingkat kematian
yang rendah. Piramida ini bercirikan dengan jumlah kelompok umur muda lebih
sedikit dibanding kelompok umur tua.
MASYARAKAT
Masyarakat merupakan salah satu
satuan sosial sistem sosial, atau kesatuan hidup manusia. Istilah Inggrisnya
adalah ‘society’ ,
sedangkan masyarakat itu sendiri berasal dari bahasa Arab ‘syakara’ yang berarti ikut serta atau partisipasi, kata Arab
masyarakat berarti saling bergaul yang istilah ilmiahnya berinteraksi.
Masyarakat adalah suatu kelompok
manusia yang telah memiliki tatanan kehidupan, norma-norma, adat istiadat yang
sama-sama ditaati dalam lingkungannya.
KEBUDAYAAN
A.
Kebudayaan
dan Kepribadian
Kebudayaan
adalah cara berpikir dan cara merasa yang menyatakan diri dalam seluruh segi
kehidupan sekelompok manusia yang membentuk kesatuan sosial (masyarakat) dalam
suatu ruang dan waktu. Kebudayaan sebagai keseluruhan yang mencakup pengetahuan
kepercayaan seni, moral, hukum, adat serta kebiasaan lainnya yang diperoleh
manusia sebagai anggota masyarakat.
Kepribadian
merupakan faktor kunci dalam mendefinisikan keunikan individu dan membentuk
individu melalui kehidupan.
a. Pertumbuhan perkembangan kebudayaan di
Indonesia
1.
Zaman
Batu Tua (Palaeolithikum)
Alat-alat batu pada zaman
batu tua, baik bentuk ataupun permukaan peralatan masih kasar, misalnya kapak
genggam. Kapak genggam semacam itu kita
kenal dari wilayah Eropa, Afrika, Asia Tengah, sampai Punsjab (India), tapi
kapak genggam semacam ini tidak kita temukan di daerah Asia Tenggara.
Berdasarkan penelitian
para ahli prehistori, bangsa-bangsa Proto-Austronesia pembawa kebudayaan
Neolithikum berupa kapak batu besar ataupun kecil bersegi-segi berasal dari
Cina Selatan, menyebar ke arah selatan, ke hilir sungai-sungai besar sampai ke
semenanjung Malaka lalu menyebar ke Sumatera, Jawa, Kalimantan Barat, Nusa
Tenggara, Flores, Sulawesi, dan berlanjut ke Filipina.
2.
Zaman
Batu Muda (Neolithikum)
Manusia pada zaman batu
muda telah mengenal dan memiliki kepandaian untuk mencairkan/melebur logam dari
biji besi dan menuangkan ke dalam cetakan dan mendinginkannya. Oleh karena itu,
mereka mampu membuat senjata untuk mempertahankan diri dan untuk berburu serta
membuat alat-alat lain yang mereka perlukan. Ciri-cirinya : mulai menetap dan
membuat rumah, membentuk kelompok masyarakat desa, bertani dan bertenak untuk
memenuhi kebutuhan hidup,
b. Kebudayaan
Hindu, Budha, dan Islam
Pada abad ke-3 dan ke-4
agama hindu mulai masuk ke Indonesia di Pulau Jawa. Sekitar abad ke-5 ajaran
budha masuk ke Indonesia, khususnya ke Pulau Jawa. Agama budha dapat dikatakan
berpandangan lebih maju dibandingkan hinduisme,sebab budhisme tidak menghendaki
adanya kasta-kasta dalam masyarakat. Walaupun demikian, kedua agama tersebut di
Indonesia, khususnya di Pulau Jawa tumbuh dan berdampingan secara damai. Baik
penganut hinduisme maupun budhisme masng-masing menghasilkan karya-karya budaya
yang bernilai tinggi dalam seni bangunan, arsitektur, seni pahat, seni ukir,
maupun seni sastra, seperti tercermin dalam bangunan, relief yang diabadikan
dalam candi-candi di Jawa Tengah maupun di Jawa Timur diantaranya yaitu
Borobudur, Mendut, Prambanan, dll.
Abad ke-15 dan ke-16 agama
islam telah dikembangkan di Indonesia, oleh para pemuka-pemuka islam yang
disebut Walisongo. Titik penyebaran agama islam pada abad itu terletak di Pulau
Jawa. Masuknya agama islam ke Indonesia berlangsung secara damai. Hal ini dikarenakan
masuknya islam ke Indonesia secara tidak paksa.
B.
Kebudayaan Barat
Unsur kebudayaan barat juga memberi
warna terhadap corak lain dari kebudayaan dan kepribadian bangsa Indonesia
adalah kebudayaan Barat.
Masuknya budaya barat ke Indonesia
ketika kaum kolonialis atau penjajah masuk ke Indonesia, terutama bangsa
Belanda. Penguasaan dan kekuasaan perusahaan dagang Belanda (VOC) dan berlanjut
dengan pemerintahan kolonialis Belanda, di kota-kota provinsi, kabupaten muncul
bangunan-bangunan dengan bergaya arsitektur barat. Dalam waktu yang sama,
kota-kota pusat pemerintahan, terutama di Jawa, Sulawesi Utara, dan Maluku berkembang
dua lapisan sosial, yaitu lapisan sosial yang terdiri dari kaum buruh dan kaum
pegawai.
Sehubungan dengan itu
penjelasan UUD’45 memberikan rumusan tentang kebudayaan bangsa Indonesia adalah
kebudayaan yang timbul sebagai buah usaha budi rakyat Indonesia seluruhnya,
termasuk kebudayaan lama dan asli yang ada sebagai puncak kebudayaan di
daerah-daerah di seluruh Indonesia. Dalam penjelasan UUD’45 ditujukan ke arah
mana kebudayaan itu diarahkan, yaitu menuju kearah kemajuan budaya dan
persatuan dengan tidak menolak bahan baru kebudayaan asing yang dapat mengembangkan
kebudayaan bangsa sendiri serta mempertinggi derajat kemanusiaan bangsa
Indonesia.
Sebagai contoh kebudayaan
barat yang sudah menjelma anak remaja sekarang salah satunya dengan cara
berpakaian. Orang Indonesia yang dulu identik dengan pakaian tertutup, rapi dan
sopan seperti pakaian batik, sekarang pudar yang sedikit demi sedikit akan
hilang akibat pengaruh budaya barat. Dikalangan remaja sekarang yang cenderung
ketika berpakaiannya sengaja memperlihatkan bagian tubuh yang seharusnya tidak
diperlihatkan, merasa ketika mengenakannya sebagai model masa kini atau
bahasanya ngetrend. Dampak tersebut membawa pengaruh besar. Oleh karena itu,
kita semua warga Indonesia harus bangga apa yang sudah menjadi budaya kita
sendiri, jangan sampai melupakan budaya lama apabila menemukan budaya baru.
KESIMPULAN
Penduduk adalah populasi manusia yang
menempati area atau wilayah tertentu menetap disuatu wilayah dan berkembang di
wilayah tersebut dan dalam kurun waktu tertentu, dan masyarakat adalah sekelompok
manusia yang telah memiliki tatanan kehidupan, norma, adat istiadat yang sama-sama
ditaati dalam lingkungannya,. Kebudayaan sendiri harus bergantung pada
bagaimana masyarakat itu tinggal dan berkomunikasi dengan sesamanya. Dengan
itulah, disetiap negara memiliki kebudayaan yang berbeda, kebudayaan tidak
akan pernah berhenti dan terus
berkembang. Selama masyarakat itu terus berkembang dan belajar demi
kelangsungan hidupnya. Maka, penduduk, masyarakat dan kebudayaan itu sendiri mempunyai
peranan yang sangat penting dan hubungannya yang sangat erat antara satu dengan
yang lain.
DAFTAR
PUSTAKA
Harwantiyoko
dan Neltje F Katuuk. 1996. MKDU Ilmu
Sosial Dasar. Jakarta : Gunadarma.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar