Sabtu, 25 Oktober 2014

Penduduk Masyarakat dan Kebudayaan

MAKALAH

PENDUDUK, MASYARAKAT DAN
KEBUDAYAAN




Dosen Ilmu Sosial Dasar :
Lukman Ihwana






DISUSUN OLEH :

RIZMA DWI CAHYANINGSIH
NPM : 59414734
1IA11
rizmadwicahya@gmail.com




JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
UNIVERSITAS GUNADARMA
DEPOK
2014


PENDAHULUAN


     Pertumbuhan penduduk yang semakin cepat, mendorong pertumbuhan aspek-aspek kehidupan yang meliputi aspek sosial, politik, ekonomi, kebudayaan dll. Dengan adanya pertumbuhan aspek-aspek kehidupan tersebut, maka bertambahlah sistem mata pencaharian hidup dari homogen menjadi kompleks.
     Manusia memiliki kelebihan dalam kehidupannya. Manusia dapat memanfaatkan dan mengembangkan akal budinya.
     Pemanfaatan dan pengembangan akal budi telah terungkap pada perkembangan kebudayaan. Akibat dari perkembangan kebudayaan ini, telah mengubah cara berpikir manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.


PENDUDUK

Pertumbuhan Penduduk
Penduduk adalah populasi manusia yang menempati area atau wilayah tertentu, menetap disuatu wilayah, dan berkembang di wilayah tersebut dan dalam kurun waktu tertentu
Pertumbuhan penduduk adalah dinamika penduduk yang menunjukkan jumlah penduduk terus meningkat. Dinamika penduduk adalah perubahan jumlah penduduk dari waktu ke waktu.
Pertumbuhan penduduk merupakan salah satu faktor yang penting dalam masalah sosial ekonomi umumnya masalah penduduk, karena di samping berpengaruh terhadap kondisi sosial ekonomi suatu daerah atau negara bahkan dunia. 
Misalnya dengan bertambahnya penduduk, berarti harus bertambah pula persediaan bahan makanan, rumah, kesempatan kerja, jumlah gedung sekolah dan lain-lain. Apabila pertambahan penduduk tersebut tidak dapat diimbangi dengan bertambahnya fasilitas, akan menimbulkan berbagai masalah-masalah.
Jika bertambah tingginya angka pengangguran, semakin meningkatnya tingkat kemiskinan, banyak anak usia sekolah yang tidak tertampung serta timbulnya berbagai kejahatan atau kriminalitas lain.
Faktor-faktor demografi yang mempengaruhi pertambahan penduduk, yaitu :
1.     Kelahiran ( Fertilitas )
Kelahiran atau fertilitas adalah jumlah kelahiran hidup dari seorang wanita atau sekelompok wanita. Angka kelahiran adalah bilangan yang menunjukkan jumlah kelahiran hidup dari tiap 1.000 penduduk per tahun.

Kriteria angka kelahiran per tahun :
·         Tinggi, angka natalitas >30 per tahun
·         Sedang, angka natalitas 20-30 per tahun
·         Rendah, angka natalitas <20 per tahun

Ada 2 jenis tingkat kelahiran, yaitu :
1)    Tingkat Kelahiran Kasar (Crude Birth Rate)
Tingkat kelahiran kasar adalah jumlah kelahiran hidup pada suatu daerah pada tahun tertentu tiap 1000 penduduk pada pertengahan tahun tersebut.

Rumus :           
    

   
Keterangan :
B     = Jumlah kelahiran hidup pada suatu dunia pada suatu            tahun tertentu
Pm  = Jumlah penduduk pada pertengahan tahu
K     = Konstanta = 1000

2)    Tingkat Kelahiran Khusus (Age Specific Fertily Rate)
Tingkat kelahiran khusus menunjukkan banyaknya kelahiran menurut umur dari wanita yang berada dalam kelompok umur 15-49 tahun.
    
Rumus :                                

     Keterangan :
     Bi        = Jumlah kelahiran dari wanita kelompok umur 1 tahun
Fmi     = Jumlah penduduk wanita pada pertengahan tahun dalam kelompok umur i
K         = Konstanta = 1000

2.     Kematian ( Mortalitas )
Angka kematian (mortalitas) adalah bilangan yang menunjukkan jumlah kematian dari tiap 1.000 penduduk per tahun.

Kriteria angka kematian per tahun :
·         Tinggi, angka mortalitas >18 per tahun
·         Sedang, angka mortalitas 14-18 per tahun
·         Rendah, angka mortalitas <14 per tahun


Ada 2 jenis tingkat kematian, yaitu :
1)     Tingkat Kematian Kasar (Crude Death Rate)
Tingkat kematian kasar adalah banyaknya orang yang meninggal pada suatu tahun per jumlah penduduk pertengahan tahun tersebut.

Rumus :

                              Keterangan:
 D        = Jumlah kematian
 K        = Konstanta = 1.000
 Pm     = Jumlah penduduk pertengahan tahun
 P1     = Jumlah penduduk pada awal tahun    
 P2       = Jumlah penduduk pada akhir tahun

2)     Tingkat Kematian Khusus (Age Specific Death Rate)
Tingkat kematian dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain umur, jenis kelamin, pekerjaan, dan lain-lain.
Dengan tingkat kematian ini menunjukkan hasil yang lebih teliti, karena angka ini menyatakan banyaknya kematian pada kelompok umur tertentu 1000 penduduk pada kelompok umur yang sama.

Rumus :
                                       

   Keterangan :
   D i        = Kematian penduduk kelompok umur i
   Pm          = Jumlah penduduk pada pertengahan kelompok umur i
   K         = Konstanta = 1000

3.     Migrasi
Migrasi adalah perpindahan penduduk dengan tujuan untuk menetap dari suatu tempat ke tempat lain melewati batas administratif (migrasi internal) atau batas politik/negara (migrasi internasional). Dengan kata lain, migrasi diartikan sebagai perpindahan yang relatif permanen dari suatu daerah (negara) ke daerah (negara) lain.

Jenis-jenis Migrasi :
1)    Imigrasi adalah masuknya penduduk ke suatu negara
2)    Emigrasi adalah keluarnya penduduk ke negara lain
3)    Remigrasi adalah kembalinya penduduk ke negara
Migrasi nasional dibagi menjadi 4, yaitu :
1)    Urbanisasi adalah dari desa ke kota
2)    Transmigrasi adalah dari pulau ke pulau
3)    Rulalisasi adalah dari kota ke desa
4)    Evakuasi adalah dari tempat yang tidak aman ke tempat yang aman

Proses Migrasi :
·         Proses migrasi ia menetap di suatu wilayah
·         Proses migrasi hanya sementara di wilayah tersebut, sewaktu-waktu ia dapat kembali lagi ke wilayah tempat asalnya
·         Proses migrasi yang hanya sekedar berlibur ke wilayah tersebut

Dengan adanya wilayah yang memiliki suatu nilai lebih, maka banyak masyarakat pun yang akan pergi ke wilayah tersebut. Dikarenakan di wilayah yang ia tinggal sudah tidak ada lagi nilai lebihnya untuk keberlangsungan hidup.

Akibat Migrasi :
·         Penduduk kurang bisa beradaptasi dengan tempat tinggalnya yang baru
·         Bisa terjadi kepadatan penduduk lagi, tetapi kemungkinannya sedikit karena rata-rata orang diimigrasikan ke tempat yang cenderung sepi

Jenis-jenis Struktur Penduduk :
a.    Piramida Penduduk Muda
Suatu wilayah yang memiliki angka kelahiran yang tinggi dan angka kematian yang rendah, sehingga daerah ini mengalami pertumbuhan penduduk yang cepat. Bentuk piramida ini menggambarkan keadaan penduduk yang berkembang. Jumlah angka kelahiran lebih besar daripada jumlah kematian.

b.    Piramida Stasioner
Suatu wilayah memiliki angka kelahiran dan angka kematian yang sama-sama rendah (seimbang). Bentuk piramida ini menggambarkan keadaan penduduk yang tetap sebab tngkat kematian rendah dan tingkat kelahiran tidak begitu tinggi.     

c.    Piramida Penduduk Tua
Suatu wilayah memiliki angka kelahiran yang menurun dengan cepat dan tingkat kematian yang rendah. Piramida ini bercirikan dengan jumlah kelompok umur muda lebih sedikit dibanding kelompok umur tua.


MASYARAKAT
Masyarakat merupakan salah satu satuan sosial sistem sosial, atau kesatuan hidup manusia. Istilah Inggrisnya adalah ‘society’ , sedangkan masyarakat itu sendiri berasal dari bahasa Arab ‘syakara’ yang berarti ikut serta atau partisipasi, kata Arab masyarakat berarti saling bergaul yang istilah ilmiahnya berinteraksi. 
Masyarakat adalah suatu kelompok manusia yang telah memiliki tatanan kehidupan, norma-norma, adat istiadat yang sama-sama ditaati dalam lingkungannya.

KEBUDAYAAN
A.    Kebudayaan dan Kepribadian
Kebudayaan adalah cara berpikir dan cara merasa yang menyatakan diri dalam seluruh segi kehidupan sekelompok manusia yang membentuk kesatuan sosial (masyarakat) dalam suatu ruang dan waktu. Kebudayaan sebagai keseluruhan yang mencakup pengetahuan kepercayaan seni, moral, hukum, adat serta kebiasaan lainnya yang diperoleh manusia sebagai anggota masyarakat.
Kepribadian merupakan faktor kunci dalam mendefinisikan keunikan individu dan membentuk individu melalui kehidupan.

a.     Pertumbuhan perkembangan kebudayaan di Indonesia
1.      Zaman Batu Tua (Palaeolithikum)
Alat-alat batu pada zaman batu tua, baik bentuk ataupun permukaan peralatan masih kasar, misalnya kapak genggam. Kapak  genggam semacam itu kita kenal dari wilayah Eropa, Afrika, Asia Tengah, sampai Punsjab (India), tapi kapak genggam semacam ini tidak kita temukan di daerah Asia Tenggara.
Berdasarkan penelitian para ahli prehistori, bangsa-bangsa Proto-Austronesia pembawa kebudayaan Neolithikum berupa kapak batu besar ataupun kecil bersegi-segi berasal dari Cina Selatan, menyebar ke arah selatan, ke hilir sungai-sungai besar sampai ke semenanjung Malaka lalu menyebar ke Sumatera, Jawa, Kalimantan Barat, Nusa Tenggara, Flores, Sulawesi, dan berlanjut ke Filipina.
2.    Zaman Batu Muda (Neolithikum)
Manusia pada zaman batu muda telah mengenal dan memiliki kepandaian untuk mencairkan/melebur logam dari biji besi dan menuangkan ke dalam cetakan dan mendinginkannya. Oleh karena itu, mereka mampu membuat senjata untuk mempertahankan diri dan untuk berburu serta membuat alat-alat lain yang mereka perlukan. Ciri-cirinya : mulai menetap dan membuat rumah, membentuk kelompok masyarakat desa, bertani dan bertenak untuk memenuhi kebutuhan hidup,

b.    Kebudayaan Hindu, Budha, dan Islam       
Pada abad ke-3 dan ke-4 agama hindu mulai masuk ke Indonesia di Pulau Jawa. Sekitar abad ke-5 ajaran budha masuk ke Indonesia, khususnya ke Pulau Jawa. Agama budha dapat dikatakan berpandangan lebih maju dibandingkan hinduisme,sebab budhisme tidak menghendaki adanya kasta-kasta dalam masyarakat. Walaupun demikian, kedua agama tersebut di Indonesia, khususnya di Pulau Jawa tumbuh dan berdampingan secara damai. Baik penganut hinduisme maupun budhisme masng-masing menghasilkan karya-karya budaya yang bernilai tinggi dalam seni bangunan, arsitektur, seni pahat, seni ukir, maupun seni sastra, seperti tercermin dalam bangunan, relief yang diabadikan dalam candi-candi di Jawa Tengah maupun di Jawa Timur diantaranya yaitu Borobudur, Mendut, Prambanan, dll.
Abad ke-15 dan ke-16 agama islam telah dikembangkan di Indonesia, oleh para pemuka-pemuka islam yang disebut Walisongo. Titik penyebaran agama islam pada abad itu terletak di Pulau Jawa. Masuknya agama islam ke Indonesia berlangsung secara damai. Hal ini dikarenakan masuknya islam ke Indonesia secara tidak paksa.

B.    Kebudayaan Barat
Unsur kebudayaan barat juga memberi warna terhadap corak lain dari kebudayaan dan kepribadian bangsa Indonesia adalah kebudayaan Barat.
Masuknya budaya barat ke Indonesia ketika kaum kolonialis atau penjajah masuk ke Indonesia, terutama bangsa Belanda. Penguasaan dan kekuasaan perusahaan dagang Belanda (VOC) dan berlanjut dengan pemerintahan kolonialis Belanda, di kota-kota provinsi, kabupaten muncul bangunan-bangunan dengan bergaya arsitektur barat. Dalam waktu yang sama, kota-kota pusat pemerintahan, terutama di Jawa, Sulawesi Utara, dan Maluku berkembang dua lapisan sosial, yaitu lapisan sosial yang terdiri dari kaum buruh dan kaum pegawai.
Sehubungan dengan itu penjelasan UUD’45 memberikan rumusan tentang kebudayaan bangsa Indonesia adalah kebudayaan yang timbul sebagai buah usaha budi rakyat Indonesia seluruhnya, termasuk kebudayaan lama dan asli yang ada sebagai puncak kebudayaan di daerah-daerah di seluruh Indonesia. Dalam penjelasan UUD’45 ditujukan ke arah mana kebudayaan itu diarahkan, yaitu menuju kearah kemajuan budaya dan persatuan dengan tidak menolak bahan baru kebudayaan asing yang dapat mengembangkan kebudayaan bangsa sendiri serta mempertinggi derajat kemanusiaan bangsa Indonesia.
Sebagai contoh kebudayaan barat yang sudah menjelma anak remaja sekarang salah satunya dengan cara berpakaian. Orang Indonesia yang dulu identik dengan pakaian tertutup, rapi dan sopan seperti pakaian batik, sekarang pudar yang sedikit demi sedikit akan hilang akibat pengaruh budaya barat. Dikalangan remaja sekarang yang cenderung ketika berpakaiannya sengaja memperlihatkan bagian tubuh yang seharusnya tidak diperlihatkan, merasa ketika mengenakannya sebagai model masa kini atau bahasanya ngetrend. Dampak tersebut membawa pengaruh besar. Oleh karena itu, kita semua warga Indonesia harus bangga apa yang sudah menjadi budaya kita sendiri, jangan sampai melupakan budaya lama apabila menemukan budaya baru.


KESIMPULAN

Penduduk adalah populasi manusia yang menempati area atau wilayah tertentu menetap disuatu wilayah dan berkembang di wilayah tersebut dan dalam kurun waktu tertentu, dan masyarakat adalah sekelompok manusia yang telah memiliki tatanan kehidupan, norma, adat istiadat yang sama-sama ditaati dalam lingkungannya,. Kebudayaan sendiri harus bergantung pada bagaimana masyarakat itu tinggal dan berkomunikasi dengan sesamanya. Dengan itulah, disetiap negara memiliki kebudayaan yang berbeda, kebudayaan tidak akan  pernah berhenti dan terus berkembang. Selama masyarakat itu terus berkembang dan belajar demi kelangsungan hidupnya. Maka, penduduk, masyarakat dan kebudayaan itu sendiri mempunyai peranan yang sangat penting dan hubungannya yang sangat erat antara satu dengan yang lain.


DAFTAR PUSTAKA



Harwantiyoko dan Neltje F Katuuk. 1996. MKDU Ilmu Sosial Dasar. Jakarta : Gunadarma.










Tidak ada komentar:

Posting Komentar